Halo Bali! : Traveling Murah ke Bali - 1

20:58

Awal mula cerita kami berlima berangkat ke Bali : Agie, Milli, Klisman, Zsazsa, dan saya, hanya karena keisengan saya mencari tiket promo yang keluar dari maskapai AirAsia Indonesia. Saat itu ada e-mail yang mengatakan akan ada promo Rp 0 untuk semua destinasi.

Saya langsung kontak teman-teman saya untuk berunding tanggal berapa baiknya kita berangkat. Asumsinya, saya, Milli, dan Zsazsa harus sudah selesai kuliah, alias sudah sidang skripsi. Kami sepakat ambil waktu di awal bulan Desember 2013.

 
Hari perburuan promo tiba. Thank God! Rute Bandung - Denpasar pp masuk dalam promo Rp 0.
Untuk mendapatkan tiket harga terendah, maka akumulasinya adalah :
Harga kursi + Pajak + Pilihan Default Bagasi 15kg = Rp 0 + Rp 5.000 + Rp 40.000 = Rp 45.000 sekali jalan! Berarti total tiket Bandung - Denpasar pp untuk satu orang adalah Rp 90.000!


Semua bilang oke, dan tercetaklah print out tiket kami menuju Bali.

Selama Januari - Desember kami berlima sepakat menabung berdasarkan perhitungan penginapan di Tune Hotels, makan, wisata, watersports, dan transport selama di Bali. Keluarlah angka target minimal Rp2.000.000 per orang.

Kesibukan kami berlima tidak terasa mengantar kami ke akhir bulan November 2013. Kami sudah janjian untuk belanja pakaian untuk dipakai di Bali. Saya sendiri menghabiskan budget Rp 90.000 untuk 4 potong pakaian. Ke manakah kami belanja semurah itu? Warga Bandung pasti kenal Pasar Gedebage. Bursa pakaian second murah meriah berkumpul. Agar mendapatkan barang yang bagus, mulailah pencarian sebelum siang hari. Waktu akan banyak dihabiskan untuk mencari pakaian yang sesuai selera. Hal yang paling penting adalah : pintar-cerdiklah menawar harga.

Tibalah hari keberangkatan kami, 2 Desember 2013. Kami berlima berkumpul di Bandara Husein Sastranegara, Bandung sekitar 1 jam sebelum berangkat. Kepadatan penumpang di pagi hari kami antisipasi dengan cek in online. Setibanya di bandara, kami tinggal print boarding pass lewat mesin barcode 2D.

Pesawat kami diberangkatkan tepat waktu. Terdengar panggilan untuk QZ7916 pada pukul 09.20, tepat 30 menit sebelum waktu keberangkatan. Kamipun melenggang menuju pesawat udara.
Saat mendekati pesawat, terlihat seorang pria berseragam rapi dengan dari dan bagde khas 4 strip emas. Pastilah ia seorang pilot. Senyum serta jabat tangan terlontar dari sang pilot.

"Berlima aja rombongannya?" ujar sang pilot.
"Hahaha, iya, Capt., segini aja." jawab saya.


Sang pilot adalah Capt. Benny Kastor, rekan satu komunitas di Indoflyer. Saya dan sang pilot sudah kenal sebelumnya. Awalnya mungkin tidak mengira kami akan dalam satu pesawat. Tetapi, kami bertemu pada rapat acara Indoflyer sehari sebelumnya, dan ketahuanlah kalau penerbangan QZ7916 akan dibawa oleh Capt. Benny. Wes, janjian toh akhirnya. Hehehe...

Singkat cerita, melesatlah kami ke angkasa...


Tibalah kami di Bandara Ngurah Rai, Bali. Sebelum meninggalkan pesawat, dapat bonus dari Capt. Benny sebagai trigger liburan seminggu ini.

Sebelum meluncur ke hotel, kami makan siang dulu di Ayam Betutu Khas Gilimanuk yang ada di Jalan Ngurah Rai, dekat bandara.
Setelah makan siang, para ladies kami antar ke Denyuh Spa, lalu para jajaka menuju hotel untuk cek in.
Sore hari, saatnya jalan-jalan menikmati sunset. Pilihan kami adalah Kuta Beachwalk, yang ada teras atas dengan pemandangan langsung ke laut.
Photoshoot time!

Inilah sunset pertama kami di Bali...

Keesokan harinya kami memulai rangkaian perjalanan sesuai daftar yang telah dibuat.
Pertama, Waterblow di Nusa Dua Resort Bali.
Pakai sunblock dan get ready!


Panoramic view Pantai Nusa Dua Resort
Waterblow Nusa Dua - Bali

Try This! : Beranikan diri buat foto di ujung jembatan waterblow.
Uji nyali, nggak akan basah kalo beruntung. KALO beruntung.


Setelah puas menghirup segarnya ocean breeze, kami menuju spot kedua, yaitu Pantai Pandawa. Belum ada satupun dari kami yang pernah ke sana. Jadi, ini benar-benar gong pertama buat kami semua.
Sebelumnya, kami singgah di Nasi Campur Bp. Dobiel, tidak jauh dari Nusa Dua Resort.
Ini penampakannya...
PORK ALERT! Nasi Campur Komplit Bp. Dobiel, Rp35.000
 Rasa ingin tau kami kadang terlalu besar, sampai ingin tau cara pembuatannya segala.
Beruntung, Bapak Dobiel sangat baik mengantarkan kami ke dapurnya.

Bahan bakar dan kargo kami sudah terisi. Petualangan berlanjut ke Pantai Pandawa.

WOOOW!!! Itulah kumpulan huruf yang terlempar dari mulut kami ketika sampai di sini.
Pemandangan gradasi biru laut, putihnya karang dan pasir, pakai angin laut tingkat 2 segala, langsung membuat kami menandai tempat ini sebagai TOP DESTINATION.

Pertama kali yang kami dicari adalah tempat berteduh.
Harga di sini relatih murah. Rp 50.000 per payung sesukanya.
Setiap payung ada 2 kursi santai.

Sebelum turun ke laut, jangan lupa re-apply sunblock. Ya, lanjut foto-foto juga lah.

Habis fotoin Milli, minta difotoin balik.

View from Sunkiss Shelter.

Pantai Pandawa terdiri dari hamparan pasir dan coral reef yang luas. Cocok untuk snorkeling dan canoeing. Peralatan untuk keduanya tersedia di sini. Canoeing misalnya, hanya Rp10.000 sejam. Tapi kenyataannya, kami pakai Rp10.000 sampe jungkir balik. Mungkin karena lagi sepi. Hehehe.

Waktu turun ke air, saya menemukan makhluk hidup yang seumur hidup udah mimpi : harus ketemu aslinya hidup-hidup... yaitu kuda laut.
Ya Tuhan, selama ini lihat cuma di SeaWorld atau TV atau buku pelajaran.
Thank God for the Seahorse!

Good friends, good time, good place!



Mana lagi yang kami kunjungi di Bali?
Sore menjelang malam dan kami menuju Jimbaran untuk menikmati makan malam.
Restoran Seafood Menega, venue di atas pelataran pasir pantai.
Nikmatnya makan malam sambil menikmati sunset... plus pesawat landing :p


Hari berikutnya, seperti yang sudah direncanakan, yang kami kunjungi adalah Watersport Benoa.
Kegiatan kami dalam satu paket seharga Rp275.000 adalah : snorkeling, berlayar ke pulau Penyu, dan parasailing.
Kondisi arus lautnya saat itu sangat deras, jadi pemandangan lautnya keruh. Tapi ramenya ikan-ikan di sini tetap membuat hati senang.

Kami dipanggil naik ke atas perahu untuk lanjut berlayar ke Pulau Penyu.
Menuju Pulau Penyu, terlihat Milli sedang mabuk laut.
Tiba di Pulau Penyu, kita bisa langsung foto-foto dengan penyu.

Satwa lainnya juga ada di sini, seperti Elang Gondol, Rangkong, dan Reptil.

Puas bermain di Pulau Penyu, kami lanjutkan permainan parasailing.

Ke mana lagi kami selanjutnya? Simak lanjutannya di Postingan ke-2 ya.
Terima kasih :)

You Might Also Like

2 comments

  1. Dipostingan ini gw berasa di bully... bwahahhaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Milli terlihat sedang mabuk laut... bhahahahaha gw baru nyadar

      Delete

Like us on Facebook

Instagram