Terbang dalam Cuaca Buruk, Berhadiah Kunjungan ke Kokpit

06:06

Dear Readers,
liburan Natal pun usai...saatnya kembali pulang untuk melanjutkan kehidupan perkuliahan. Apalagi setelah ini, 5 hari untuk UAS telah menanti.
Banyak sekali kenangan Natal dan Tahun Baru kali ini yang terlalu manis untuk dilupakan. Walaupun hanya 2 minggu 2 hari, liburan kali ini paling berkesan.
Melepas rindu puas-puas dengan orangtua, keluarga besar, sepupu-sepupu, keponakan-keponakan, dan makanan-makanan khas Bumi Khatulistiwa.
Well, saatnya berpisah itu telah tiba. 5 Januari 2010.

Saat reservasi, harga-harga tiket pesawat beda tipis semua. Jadi bingung pilih yang mana. Jadi sekarang tinggal memilih waktu terbang. Kalau pagi, ga asik. Kudu bangun subuh. Kalo siang, takut macet. Akhirnya pilih jam terbang yang sore.

Pilihan terbang jatuh ke Sriwijaya Air. SJ 183. ETD 15.50. Class P. Fixed Flight.






Berarti, ini kali keempat saya menggunakan Sriwijaya Air, salah satu maskapai full service yang ada di Indonesia.

Kondisi kota Pontianak saat itu hujan merata. Termasuk wilayah Bandar Udara Supadio Pontianak. Masih sepi, belum ada pesawat yang mendarat.
Terdengar kabar bahwa pesawat Batavia Air tidak jadi mendarat di sini karena cuaca yang buruk dan angin yang kencang.
Anginnya memang betul-betul kencang.




Check-in dulu lah...
"Mas, request deket jendela. A atau F."
"Hmm....emergency window gapapa?"
"....Okelah."
ta daaaa...


Pendatang pertama sore itu, setelah hujan sedikit mereda, Lion dengan Boeing 737-400




Kemudian masuklah Kalstar Aviation dari Ketapang dengan ATR 42 nya


Selang sekitar 15 menit, masuklah tunggangan saya...
Melihat jam di HP, seharusnya saya sudah berada di pesawat dan siap take -off. Pukul 15.48 pesawatnya baru masuk.


although it's little bit shaky, i really love the waterspray


THIS IS IT! Boeing 737-400 Sriwijaya Air named Leone. Pertama kalinya naik Boeing 737-400.


Pesawatnya sudah datang, itu artinya saya harus ke ruang tunggu sekarang juga...say goodbye buat papa, mama, adek, nenek, paktua dan maktua (...=pakde dan bude).
1. papa, saya, maktua, paktua, mama
2.mama, saudara2, papa
3. adik saya, sepupu saya
4. keluarga saya...


Foto terakhir dari anjungan pengantar penjemput


Diantar dengan bus menuju pesawat. Suasana hujannya sama persis dengan waktu saya mendarat di Supadio tempohari.


the Tail of Leone




Finding seat...


I've found my seat. You can find these things only in overwing exits row.


itu teman saya...hehehe...satu pesawat dengan teman lagi


Awak kabin sudah memperagakan alat-alat keselamatan, tetapi pesawat tak kunjung bergerak.
foto-foto dulu lah...Filter kamera saya ubah ke mode sensitivitas tinggi.



Waktu sudah menunjukkan pukul 16.50.
Apa gerangan yang membuat pesawat ini belum bergerak juga?
Spotted : Empat dari enam penumpang di deret nomor 15 sudah tertidur.


Pukul 17.09, pesawat akhirnya bergerak mundur...it means pushback time...engine startup


Clockwise : 1. Supadio Airport Tower. 2. The towbar was leaving the aircraft. 3. Extending flaps.


via taxiway Bravo, to RWY 05. Spotted : Batavia from Jogjakarta.



Proyek pembangunan runway baru kah?


rolling...full throttle...sing tarik edan pisaaaannnnn...


rotate, di dekat Pangkalan Udara TNI-AU Supadio Pontianak.


climbing...goodbye Kapuas...hiks


pesawat berhenti climbing beberapa saat (lupa istilahnya)...habis itu climbing lagi sampai 33000 kaki.


Inflight meal time ! ada lontong dan bolu pandan...


Lebih enak sambil membaca majalah, katalog, dan safety card...
Ada foto om Chandra Lie...hello om...nice new armada!


Pas baca katalog, ada yang menarik mata nih kayaknya...



Karena ga ada pramugari yang mondar-mandir, saya langsung menuju galley. Tapi sebelumnya, ke toilet dulu ah. Selama ini kan belum pernah masuk toilet di pesawat. Hehehe...
Bersih dan wangi! THUMBS UP for SJY!


Setelah itu, baru deh nyamperin pramugarinya yang kebetulan lagi ngobrol. Maaf ni mbak mengganggu :p
"Mbak, mau inflight shopping."
"Oh boleh boleh. Liat katalognya aja dulu mas." sembari mengambilkan katalog Inflight Shop.
Setelah ketemu gambar Polo shirtnya, saya tunjukin ke pramugarinya. "Yang ini, Mbak. Ukuran M ya."
"Wah, adanya yang S nih. Tapi S nya gede loh."
Pas saya lihat barangnya, ternyata S nya emang lumayan gede.
"OK dah, sama satu lagi, boneka beruangnya mbak."
Untunglah stoknya ada.
Bayar, dibungkusin Mbaknya, dan kembali ke tempat duduk.
"Makasih ya, Mbak."
"Terima kasih, Mas." balas pramugarinya.


eits, foto dulu kabinnya. Pramugarinya lagi mengumpulkan boks inflight meal.


Pesawat mulai turun dari ketinggian jelajah 33.000 kaki.



Kondisi langit dari sejak climbing sampai descending tidak berubah. Mendung dan sempat terlihat kilat.


Mode kamera diganti ke night mode...ini hasilnya.


Kembali ke mode sensitivitas tinggi.
"Pelanggan yang terhormat sesaat lagi kita akan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Saat ini waktu menunjukkan pukul 6 lebih 20 menit. Tiada perbedaan waktu antara Pontianak dan Jakarta. Demi keselamatan kita bersama, silakan mengenakan sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, serta melipat meja yang masih terbuka dihadapan Anda."
Lampu kabin dipadamkan.


Pantai utara Jakarta sudah terlihat, dengan cahaya lampunya yang khas.
Full flaps, gear down...gedrak!


Retard...retard...


Touchdown! (standar lah...suara deruan thrust reverser-nya cukup spektakuler...)


"Pelanggan yang terhormat selamat datang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Waktu setempat menunjukkan pukul 6 lebih 25 menit. Tiada perbedaan waktu antara Jakarta dan Pontianak. Atas nama Sriwijaya Air, Capt. Tri Ananda, dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan terima kasih, dan berharap dapat berjumpa kembali dengan Anda di penerbangan lainnya bersama Sriwijaya Air."


Parkir di sebelah PK-CJF "Megah"...mantan tunggangan saya yang ketiga dengan Sriwijaya Air.



Setelah penumpang keluar, saya menghampiri FA1 nya. "Mbak, boleh liat-liat kokpitnya nggak?"
"Oh, sebentar ya, ijin ke kaptennya dulu."
Sesaat kemudian, FA1 nya keluar. "Boleh, Mas. Silakan masuk."
YESSS!!!
"Makasih ya, Mbak."
Deg-degan masuk kokpit nih...ckckck...macam apa ya rasanya...Tarik napas...dan...
"Selamat malam Capt."
Salam saya dibalas dengan welcome banget..."Selamat malam juga...silakan-silakan...liat-liat dulu..."
(kayak mau ngontrak rumah aje ceritanya...hihiihi...)


Memulai pembicaraan dengan menanyakan instrumen-instrumen yang ada di depan mata.
Salah satunya, "Oiya Capt., kalo buat thrust reverser itu yang mana?" (ditunjukin, sambil sedikit mengangkat sebuah tuas kecil.) "Ini nih, buat thrust reverser."
"Oooo..." (berdecak kagum) "Capt., boleh ambil foto ya?"
"Ooo boleh boleh silakan..."
(Aseeeekkkk!)


"Capt. minta fotonya dong..."
"Wah foto saya? Hahaha...jangan dong, nanti saya terkenal lagi...Hahaha..."


Setelah ngomongin masalah instrumen, sekilas penerbangan tadi (Capt. nya menyinggung dikit soal bad weather, terus soal cruising altitude), dan sedikit tukar-menukar profil masing-masing, saya pamit undur diri dari ruang kemudi yang luar biasa mantapnya.
"Makasih ya Capt."
"Okee... sama-sama..."

Berakhirlah sudah penerbangan saya kali ini bersama Sriwijaya Air. Akhirnyaaa...naik 737-400 juga. Dengan demikian lengkaplah flightlog dengan Boeing 737 Classics.Yeah!
See you, Leone.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Remarks : Nice Hospitality. Awak kokpit maupun awak kabin ramah dan bersahabat. Walaupun waktu keberangkatan mundur lebih dari 1 jam, secara keseluruhan, penerbangan kali ini menyenangkan.

Terima kasih atas perhatiannya. Ditunggu saran, kritik dan komentarnya.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Instagram